Badik Lampung merupakan salah satu senjata tradisional Lampung yang melambangkan keperkasaan dan kewibawaan orang Lampung. Bahkan pada zaman dahulu, senjata ini selalu dibawa dalam kegiatan sehari-hari.
Selain di Lampung, Badik terdapat pula di Sulawesi Selatan. Terdapat kemiripan antara Badik Lampung dan Badik Sulawesi Selatan, seperti gagang yang bengkok, bilah asimetris dan runcing, dan memiliki hiasan pada bilah akibat dari percampuran bahan logam.
Dari beberapa sumber, ternyata belum ada penelitian yang mengungkap kemiripan antara Badik Lampung dan Badik Sulawesi Selatan. Semoga kedepan ada penelitian yang bisa mengungkap hal tersebut ya!
Baca Juga : Kain Tapis Lampung dan Berbagai Jenisnya
Jenis Badik Lampung
Menurut ukurannya, Badik Lampung memiliki 2 jenis, yaitu Badik Kecil dan Badik Siwokh. Badik kecil biasanya memiliki bilah yang berukuran tidak lebih dari 11 cm, dan lebar 2 cm. Sedangkan untuk Siwokh, panjangnya lebih dari 19 cm, dan memiliki lebar 2 cm.
Berdasarkan karakteristik bilahnya, Badik Lampung memiliki 2 jenis, yaitu Badik Berlubang dan Badik Tidak Berlubang. Badik memiliki istilah tersendiri dalam penyebutannya, yakni Badik/ Siwokh Bebai (Perempuan) untuk Badik Lampung yang berlubang dan Badik/ Siwokh Ragah (Laki-laki) untuk Badi Lampung yang tidak berlubang.
Bagi para pecinta senjata tradisional ini, Badik Tua/Lama diyakini memiliki kualitas yang lebih baik. Ini dikarenakan Badik Tua dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas.
Oh iya, ada cara simpel untuk menguji Badik Lampung yang memiliki kualitas yang baik, yaitu dengan cara menyentil badik, dimana Badik Tua akan terdengar lebih nyaring dibandingkan dengan Badik produksi masa kini.
Badik Tua juga diyakini mengandung warangan (bisa), yang akan membuat luka akibat goresan Badik Tua yang mengandung warangan akan sangat mengerikan dan menyebabkan kematian.
Baca Juga : Rumah Adat Lampung, Rumah Tradisional Kebanggan Masyarakat Lampung
Kontruksi pada Badik Lampung biasanya memiliki garis-garis yang ada di badan Badik sehingga terlihat bercak-bercak. Ini disebabkan karena dalam proses pembuatnnya menggunakan berbagai campuran baja agar Badik memiliki daya tahan yang tinggi guna menghasilkan senjata yang tajam dan tidak mudah patah.
Selain itu juga, karena ditempa dengan panas yang tinggi dan terlihat seperti ada bekas lelehan. Namun, itu semua menjadi kekhasan tersendiri dari Badik Lampung yang menjadi daya tarik sekaligus nilai artistik yang indah.
Badik Lampung juga dikenal memiliki racun yang sangat mematikan. Siapa saja yang kena goresan pada tubuh bisa dipastikan akan terluka parah dan bisa menyebabkan kematian.
Racun yang terkandung dalam Badik Lampung yang biasanya digunakan masyarakat adalah Bacem Kodok. Racun ini diambil dan diolah dari tubuh hewan kodok. Tau dong hewan yang satu ini?
Proses pembuatan Racun dari hewan kodok ini yaitu dengan merendam Badik Lampung pada ember yang telah berisi air dan tubuh kodok yang telah dikeluarkan isi perutnya. Proses ini memakan waktu hingga 3 hari 3 malam loh.
Setelah itu, Badik dijemur hingga mengering dan senjata tradisional Lampung ini sudah mengandung racun yang mematikan bagi binatang maupun manusia.
Untuk menghilangkan racun yang terkandung dalam Badik Lampung beracun ini cukup mudah, yaitu Badik diletakkan dalam bambu, lalu menguburkannya di dalam tanah selama mungkin. Ya, seperti itulah cara menghilangkan racun dalam Badik Lampung beracun.
Dalam kehidupan masyarakat Lampung zaman dahulu, Badik Lampung digunakan sebagai senjata terakhir dalam bertarung.
Zaman dahulu masih banyak begal, perampok dan binatang buas yang menghadang dalam perjalanan. Badik Lampung ini sebagai upaya membela diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat!